Matahari menyimpan energi yang besar yang mengenai permukaan bumi, permukaan bumi akan menjadi panas atau energi. Panas dipancarkan kembali ke atmosfer berupa gelombang panas, yang bersifat inframerah. Di dalam atmosfer terdapat molekul yang dapat menyerap gelombang inframerah, karena penyerapan gelombang panas itu suhu atmosfer bumi menjadi naik. Kenaikan suhu itu disebut efek rumah kaca[ERK]. Gas-gas dalam atmosfer yang menyerap gelombang panas disebut gas rumah kaca[GRK]. Jadi konglusinya, efek rumah kaca tidak disebabkan oleh adanya gedung-gedung tinggi yang dindingnya terdiri dari jendela-jendela kaca, melainkan oleh gas rumah kaca dalam atmosfer yang menyerap gelombang panas.
Gas rumah kaca terpenting ialah karbon dioksida[CO2] yang berasal dari pernapasan serta pembusukan dan pembakaran bahan organik. Karbon dioksida bersama dengan air merupakan bahan baku untuk fotosintesis, yang digunakan oleh tumbuhan untuk menyusun tubuhnya. Tubuh tumbuhan, baik yang hidup atau yang mati yang jatuh di tanah, disebut biomassa. Biomassa sebagian besar terdiri atas karbon(C). Biomassa yang mati sebagian tidak mengalami pembusukan. Di daerah rawa biomassa menjai gambut. Sebagian mengalami proses fosilisasi dan menjadi batu bara, minyak bumi dan gas alam. Biomassa merupakan tempat penyimpanan karbon dan disebut rosot karbon, salah satu rosot karbon yang penting ialah hutan.
Kadar karbon dioksida dalam atmosfer bumi adalah tinggi, intensitas efek rumah kaca pun tinggi sehingga suhu menjadi tinggi, dengan adanya rosot karbon CO2 dalam atmosfer turun. Karena hutan merupakan rosot karbon yang penting, hutan merupakan salah satu pengatur efek rumah kaca. Tapi dengan pertambahan populasi penduduk banyak hutan yang di tebang dan diubah menjadi ladang pertanian dan peternakan serta tempat pemukiman. Industripun berkembang. Penebangan hutan besar-besaran yang mengawali dari Amerika dan Eropa untuk pembangunan pemukiman, pertanian, kawasan industri an juga pembalakan komersial. Sehingga menyusut luas hutan, kapasitas rosot karbon pun menurun. Karbon yang terikat dalam biomassa terlepas dari rosot dalam bentuk karbon dioksida dan masuk ke dalam atmosfer sehingga kadar karbon dioksida dalam atmosfer naik. Kenaikan kadar karbon dioksida, dipercepat dengan berkembangnya teknologi yang menggunakan bahan biomassa fosil yaitu batu bara, minyak bumi dan gas alam sebagai bahan bakar. Dengan naiknya kadar karbon dioksida dalam atmosfer kita menghadapi terjadinya bahaya kenaikan intensitas efek rumah kaca sehingga suhu permukkaan bumi akan naik, inilah yang disebut pemanasan global .
0 komentar Anda:
Post a Comment
Tinggalkan komenatar anda....